DKI JAKARTA Akan Buka Casino Offline Untuk Pendapatan Negara
Langkah mengejutkan datang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setelah melalui berbagai pembahasan panjang, akhirnya muncul rencana besar yaitu membuka Casino offline di tengah kota Jakarta. Tapi yang menarik atau bisa dibilang agak unik hanya orang asing yang boleh bermain di sana, sementara warga lokal dilarang ikut berjudi.
Kabar ini langsung bikin heboh. Sebagian warga menatap dengan penuh rasa ingin tahu, sebagian lagi melontarkan beragam pendapat, mulai dari dukungan hingga kritik tajam. Tapi di balik semua itu, Pemprov DKI ternyata punya alasan yang cukup masuk akal: meningkatkan pendapatan negara dan daerah dari sektor pariwisata.
Langkah Berani di Tengah Kota Metropolitan
Jakarta, yang selama ini dikenal sebagai pusat bisnis dan hiburan, kini bersiap masuk ke ranah baru: hiburan berisiko tinggi alias Casino Offline. Rencana ini kabarnya akan ditempatkan di kawasan strategis yang mudah dijangkau wisatawan luar disebut-sebut di sekitar area Sudirman atau Thamrin.
Tujuannya jelas, Pemprov ingin menggali potensi ekonomi dari turis mancanegara yang datang ke Indonesia. Mereka berharap, dengan adanya Casino Offline ini, Jakarta bisa menyaingi pusat hiburan dunia seperti Macau, Singapura, dan Las Vegas.
Namun, Pemprov juga menegaskan: masyarakat lokal tidak akan diizinkan bermain. Aturan ini dibuat untuk menghindari efek negatif yang bisa muncul, seperti kecanduan judi dan masalah sosial. Pemerintah ingin memastikan proyek ini benar-benar menjadi “magnet turis”, bukan “bumerang sosial”.
Hanya untuk Turis Asing, Bukan untuk Warga Lokal
Nah, di sinilah hal menariknya. Pemerintah DKI bakal menerapkan sistem pemeriksaan identitas ketat di setiap pintu masuk Casino. Setiap pengunjung wajib menunjukkan paspor dan identitas kewarganegaraan. Kalau bukan warga negara asing, otomatis tidak bisa masuk.
Gubernur DKI Jakarta (yang namanya masih dirahasiakan karena rencana ini belum final) menjelaskan bahwa sistem seperti ini sudah digunakan di beberapa negara Asia, seperti Singapura. Di sana, warga lokal boleh masuk Casino Offline tapi harus membayar biaya masuk yang tinggi. Nah, kalau di Jakarta, mereka langsung tidak boleh sama sekali.
“Casino ini bukan untuk orang Indonesia, tapi untuk wisatawan. Kami ingin Jakarta menjadi destinasi wisata kelas dunia tanpa merusak nilai-nilai sosial masyarakat lokal,” kata salah satu pejabat DKI yang tidak mau disebut namanya.
Target Utama Casino Offline Pendapatan dan Pariwisata
Jadi, kenapa pemerintah sampai nekat bikin Casino Offline di tengah kota? Jawabannya simpel: pendapatan negara dan daerah.
Casino dianggap punya potensi besar untuk menghasilkan pajak tinggi. Setiap transaksi, permainan, dan keuntungan yang diperoleh Casino akan dipotong pajak cukup besar dan langsung masuk ke kas daerah maupun nasional.
Selain itu, sektor pariwisata juga diharapkan ikut terdongkrak. Wisatawan asing yang selama ini hanya mampir ke Bali atau Labuan Bajo, kini punya alasan baru buat singgah ke Jakarta. Mereka bisa menikmati hiburan, kuliner, belanja, sekaligus mencoba keberuntungan di Casino berkelas.
Bahkan, beberapa ekonom menilai langkah ini bisa menambah lapangan kerja baru, mulai dari staf hotel, keamanan, hingga tenaga layanan. Efek domino ekonominya dinilai cukup besar.
Reaksi Masyarakat dan Pengamat Terhadap Casino Offline
Meski terdengar menjanjikan, tentu saja rencana ini nggak lepas dari pro dan kontra.
Sebagian masyarakat mendukung penuh, terutama dari kalangan pengusaha dan pelaku pariwisata. Mereka menilai, Casino Offline bisa jadi sumber devisa baru yang selama ini belum tersentuh. “Kalau dikelola dengan baik, bisa menyaingi negara tetangga yang sudah duluan punya Casino legal,” kata salah satu pengamat ekonomi di Jakarta.
Namun di sisi lain, sebagian kelompok masyarakat masih skeptis. Mereka khawatir keberadaan Casino akan membuka celah untuk praktik perjudian ilegal atau penyalahgunaan aturan, meski pemain lokal dilarang.
Pemerintah sendiri menjawab kekhawatiran itu dengan tegas. Mereka berjanji akan membuat pengawasan super ketat lewat sistem digital, kamera 24 jam, serta pengawasan langsung dari aparat dan lembaga keuangan. Semua transaksi bakal tercatat dan dilaporkan secara transparan.
Belajar dari Negara Tetangga
Kalau kamu ingat, Singapura juga sempat menghadapi dilema yang sama waktu membuka Resorts World Sentosa dan Marina Bay Sands. Tapi kini, dua tempat itu justru jadi ikon wisata dunia yang mendongkrak ekonomi negara tersebut.
DKI Jakarta sepertinya ingin mengikuti jejak yang sama, tentu dengan penyesuaian nilai-nilai lokal. Mereka menekankan bahwa Casino ini bukan tempat “gila-gilaan” untuk berjudi, tapi bagian dari pariwisata modern dan hiburan internasional.
Selain itu, pemerintah juga berencana menggandeng investor luar negeri untuk memastikan pengelolaan Casino dilakukan secara profesional dan patuh terhadap hukum internasional.
Harapan Pemerintah Terhadap Casino Offline
Bisa dibilang, ini salah satu kebijakan paling berani yang pernah diumumkan di era modern Jakarta. Membuka Casino di tengah kota tentu bukan keputusan kecil. Tapi kalau dijalankan dengan sistem yang ketat dan transparan, hasilnya bisa sangat positif.
Pemprov DKI berharap, kebijakan ini bisa jadi terobosan baru dalam mendukung pendapatan negara tanpa membebani masyarakat. Pendapatan dari Casino Offline diharapkan bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
“Selama tidak melibatkan warga lokal, saya pikir ini sah-sah saja. Daripada uang asing dibelanjakan di luar negeri, lebih baik masuk ke Jakarta,” ujar salah satu anggota DPRD DKI yang mendukung penuh program ini.
Penutup
Kalau benar-benar terealisasi, Jakarta akan jadi kota pertama di Indonesia yang punya Casino legal dan eksklusif untuk turis asing. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi langkah strategis untuk menaikkan pamor ibu kota di mata dunia.
Namun tentu, tantangan ke depan bakal besar. Pemerintah harus bisa menjaga keseimbangan antara pendapatan ekonomi dan moral sosial masyarakat. Kalau pengawasan longgar, bisa jadi bumerang. Tapi kalau dijalankan dengan disiplin dan profesional, bukan nggak mungkin Jakarta bakal jadi ikon hiburan baru Asia Tenggara.
Yang jelas, rencana ini menunjukkan bahwa DKI Jakarta sedang berani berpikir di luar kebiasaan mencari cara kreatif untuk menambah pendapatan negara tanpa membebani rakyat. Sekarang tinggal kita tunggu, apakah Casino ini bakal benar-benar buka… atau hanya sekadar wacana panas yang menguap di udara ibu kota.
Cari berita Inspiratif Dan Ter Update Seputar iGaming? Atau cari Refrensi Rekomendasi Game Gacor? DigidebDesign Solusinya